ASAL KATA
Kata "ekonomi" merupakan kata serapan dari
bahasa Yunani Kuno οἰκονόμος yang
bermakna "pengelolaan rumah tangga". Kata ini merupakan
gabungan dari dua kata, yaitu οἶκος ("rumah") dan νέμω
("pengelolaan; distribusi") Kata ini tercatat pertama kali
digunakan pada karya yang dibuat oleh sebuah gereja pada tahun 1440 untuk menggambarkan sistem
pengelolaan atau administrasi.
Makna ekonomi yang banyak digunakan saat ini, yaitu ekonomi sebagai sebuah
sistem yang digunakan di sebuah negara atau wilayah, baru berkembang pada abad ke-19 atau
ke-20
PRINSIP EKONOMI
Tindakan ekonomi dilakukan dengan memperhatikan kaidah yang
disebut sebagai prinsip ekonomi. Terdapat dua prinsip dasar dalam melakukan
tindakan ekonomi. Pertama, ekonomi dilakukan dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan sebanyak mungkin dengan memperhatikan pengeluaran
sebagai bagian dari perhitungan keuntungan. Kedua, keuntungan yang diperoleh
sebisa mungkin hanya memerlukan pengeluaran sesedikit mungkin. Kedua prinsip
ini dijadikan sebagai pedoman umum untuk melakukan tindakan ekonomi. Hasil dari
penerapan prinsip ekonomi dapat diamati melalui tingkat efisiensi yang diukur
melalui perbandingan antara keuntungan yang diperoleh dan pengeluaran yang
diperlukan selama kegiatan ekonomi berlangsung. Suatu tindakan ekonomi
dikatakan efisien bila suatu hasil dicapai dengan pengorbanan yang paling
sesuai dan diserta dengan penghematan biaya
ILMU EKONOMI
Ekonomi banyak dibahas dalam sebuah ilmu khusus yang dikenal
dengan nama ilmu ekonomi, yang di dalamnya mencakup sosiologi. sejarah, antropologi, dan geografi. Beberapa bagian ekonomi yang berupa ilmu terapan
seperti produksi, distribusi, perdagangan, dan konsumsi juga dibahas dalam ilmu lain
seperti ilmu teknik, manajemen, administrasi bisnis, sains terapan, dan keuangan. Ada banyak sektor dalam ekonomi, yang
kemudian dikelompokkan menjadi tiga sektor utama yaitu sektor primer, sektor
sekunder, dan sektor tersier.
EKONOMI MIKRO
Ekonomi mikro merupakan cabang ilmu ekonomi
yang mempelajari kegiatan-kegiatan ekonomi dan unit-unit ekonomi dalam cakupan
individual. Segala kegiatan ekonomi dinilai dari sudut pandang individu. Dalam
ekonomi mikro, individu berperan sebagai konsumen, pemilik faktor produksi,
maupun sebagai produsen. Analisis ekonomi sepenuhnya dilakukan pada peran
individu mulai dari permintaan dan penawaran hingga struktur pasar. Kegiatan
analisis di dalam ekonomi mikro secara umum terbagi menjadi tiga yaitu teori
harga, teori produksi, dan teori distribusi.
Termasuk dalam sektor primer adalah sektor-sektor yang
memanfaatkan langsung sumber dari daya alam, termasuk di dalamnya pertanian,
perhutanan, perikanan, dan pertambangan.[3] Beberapa industri manufaktur
yang proses produksinya erat dengan sumber daya alam juga sering kali
dikategorikan sebagai industri di sektor ini, antara lain industri di bidang
pengepakan, penyulingan, atau pengumpulan sumber daya alam.[3] Sektor ini biasanya merupakan
sektor utama, dan berkontribusi paling besar di perekonomian negara-negara
berkembang.[3] Namun, terdapat penurunan
jumlah pekerja yang beroperasi di sektor ini, baik di negara maju maupun negara
berkembang.[3] Di Amerika Serikat, tenaga
kerja di sektor ini hanya mencakup sekitar 3% dari total tenaga kerja.[3]
Dari sektor primer, bahan mentah diolah oleh sektor sekunder,
yaitu sektor-sektor yang memproduksi, dan menciptakan produk akhir yang siap
dikonsumsi, antara lain sektor produksi, dan konstruksi.[3] Sektor ini biasanya dibagi
menjadi dua kategori, yaitu industri
ringan dan industri berat.
Industri di sektor ini biasanya menggunakan energi yang sangat besar untuk
beroperasi serta menghasilkan limbah yang juga besar, menyebabkan timbulnya
masalah lingkungan atau polusi. Negara-negara dengan sektor sekunder besar
disebut sebagai negara industri, antara lain RRT, Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan Rusia.
Berbeda dengan sektor primer, dan sektor tersier yang
menciptakan produk berbentuk, sektor tersier adalah sektor jasa yang
menciptakan produk tak berbentuk berupa layanan kepada konsumennya.[3] Pelaku sektor tersier
menawarkan pengetahuan dan
waktunya untuk meningkatkan produktivitas, kinjera, dan potensi di sektor-sektor
lain.[3] Produknya antara lain diberikan
dalam bentuk perhatian, saran, akses, pengalaman, dan diskusi
MASA KUNO
Ekonomi ada sejak manusia menciptakan, memasok, serta
mendistribusikan barang atau jasa. Sebagian besar kegiatan
perekonomian kala itu berbasis pada produk-produk pertanian. Satuan unit shekel misalnya,
berawal dari satuan yang digunakan untuk mengukur berat jelai. Satuan ini
kemudian dimanfaatkan untuk mengukur berat logam mulia seperti emas, perak, dan
tembaga. Proses transaksi pun berlangsung sederhana, biasanya terjadi antara
dua atau lebih orang yang berhubungan sosial secara langsung. Sistem barter
masih banyak digunakan.
Seiring dengan berkembangnya masyarakat, sistem ekonomi yang
digunakan semakin kompleks. Masyarakat Sumeria, misalnya,
mengembangkan ekonomi skala besar berbasis uang
komoditas. Di tempat lain, bangsa Babilonia dan
negara-kota di sekitarnya mengembangkan sistem utang-piutang, kontrak legal,
dan hukum yang berkaitan dengan praktik bisnis serta properti pribadi
ABAT PERTENGAHAN
Sama seperti pada masa kuno, pada abad pertengahan kegiatan
ekonomi juga masih berputar pada perdagangan di bidang pertanian, dan
barang-barang pokok, serta terjadi dalam kelompok sosial tertutup.[5] Namun, beberapa perkembangan
terjadi, antara lain munculnya kelompok-kelompok yang memberi modal bagi
individu atau kelompok lain, terutama untuk bidang pelayaran, dan pengembangan
wilayah kekuasaan.[5] Modal ini nantinya harus
dikembalikan dalam bentuk penjualan barang yang didapatkan dari negara jajahan.[5] Proses peminjaman, dan
penggantian uang ini berujung pada perintisan bank, dan munculnya ekonomi
global.[5] Perdagangan saham juga mulai
dikenal, khususnya setelah tahun 1513 setelah pasar saham pertama
di dunia dibuka di Antwerpen
Selain tiga sektor di atas, berkembang pula dua sektor baru yang disebut sebagai sektor quaterner, dan quiner. Sektor quaterner merupakan cabang dari sektor tersier yang fokus pada pelaksanaan aktivitas-aktivitas intelektual. Termasuk di dalamnya sektor pemerintahan, budaya, kepustakaan, riset ilmiah, edukasi, dan informasi. Sementara itu, sektor quiner memiliki fokus yang lebih dalam lagi, yaitu pada sektor-sektor di sektor quaterner yang menjadi pengambil keputusan utama dalam sebuah masyarakat.
ERA MODERN AWAL
Dengan semakin mudahnya mendapatkan modal untuk bertualang, dan
memperluas daerah jajahan, perekonomian di negara-negara Eropa seperti Spanyol,
Prancis, Britania Raya, dan Belanda berkembang sangat pesat. Mereka kemudian
mencoba melakukan kontrol, dan proteksi terhadap perdagangan dengan membuat bea
cukai. Selain karena kemudahan modal, perekonomian Eropa juga menguat akibat
meluasnya paham sekularisme yang
memungkinkan negara-negara tersebut menggunakan harta gereja yang berlimpah
untuk mengembangkan kota. Kemajuan ini diikuti dengan kemunculan proyek-proyek
ekonomi besar, antara lain yang dirintis oleh Amschel Mayer Rothschild
(1773-1885). Topik ekonomi mulai terfokus pada pengelolaan harta masyarakat
atau negara.