بِــــــسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيـــمِ
SELAMAT DATANG DI BLOG ZARMI SUKSES - TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

SELAMAT BAHAGIA

SELAMAT BERBAHAGIA

SELAMAT BERBAHAGIA

MENU

.

Radio Online Minang Cimbuak                Radio Online Minang Cimbuak

Minggu, 21 Juni 2015

LANGKAH-LANGKAH ANALISA SISTEM



PENGERTIAN DAN LANGKAH-LANGKAH
ANALISA SISTEM



Seputar Pengertian~ Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu system informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikn dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatankesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

ANALISA SISTEM MENURUT PARA AHLI
  1. Menurut Mc Leod :Analisa Sistem Adalah Suatu studi dari sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaiki kekurangan dari sistem yang telah ada.
  2. Menurut  Pressman : Analisa Sistem Adalah Kegiatan menemukan atau mengidentifikasikan masalah, mengevaluasi, membuat model serta membuat spesifikasi sistem.
  3. Menurut  Yourdan : Analisa Sistem Adalah Suatu kegiatan mentransformasikan dua masukan utama, yaitu kebijaksanaan pemakai dan anggaran proyek kedalam spesifikasi yang terstruktur. Kegiatan tersebut melibatkan alat dan model diagram aliran data, diagram antar entitas dan komunikasi data.
  4. Analisa Sistem Secara Umum :adalah Memandang, Pengamatan dan menyimpulkan konsep sistem berdasarkan Sistem Informasi secara fisik dan konseptual.
LANGKAH-LANGKAH ANALISA SISTEM
Langkah-langkah dalam tahap analisa sistem hampir sama dengan yang akan langkah-langkahyang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya terletak pada ruang-lingkup tugasnya. Di analisa sistem, ruang lingkup tugasnya adalah lebih terinci. Di analisa sistem ini, penelitian yang dilakukan oleh analis sistem adalah penelitian terinci, sedang di perencanaan sistem sifatnya hanya penelitian pendahuluan

Di dalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem, sebagai berikut:
  1. Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah
  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
  3. Analyze, menganalisis sistem
  4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.


TUGAS ANALIS SISTEM
MENGIDENTIFIKASI MASALAH
Mengidentifikasi (mengenal) masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari system tidak dapat dicapai. Oleh karena itu langkah pertama yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah mengidentifikasi terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi.


Tugas analis system Dalam Mengidentifikasi Masalah adalah :

1. Mengidentifikasi Penyebab Masalah
Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang aplikasi yang sedang dianalisisnya. Untuk aplikasi bisnis, analis sistem perlu mempunyai pengetahuan tentang sistem bisnis yang diterapkan di organisasi, sehingga dapat mengidentifikasi penyebab terjadinya masalah ini.

Tugas mengidentifikasi penyebab masalah dimulai dengan mengkaji ulang terlebih dahulu subyek permasalahan yang telah diutarakan oleh manajemen atau yang telah ditemukan oleh analis sistem ditahap perencanaan sistem.

2. Mengidentifikasi Titik Keputusan
Setelah penyebab terjadinya masalah dapat diidentifikasi, selanjutnya juga harus mengidentifikasikan titik keputusan penyebab masalah tersebut. Titik keputusan menunjukkan suatu kondisi yang menyebabkan sesuatu terjadi.

Analis sistem bila telah dapat mengidentifikasi terlebih dahulu titik-titikkeputusan penyebab masalah, maka dapat memulai penelitiannya dititik-titik keputusan tersebut. Sebagai dasar identifikasi titik-titik keputusan ini, dapat digunakan dokumen paperwork flow atau form flowchart bila dokumentasi ini dimiliki oleh perusahaan.

3. Mengidentifikasi Personil-personil Kunci
Setelah titik-titik keputusan penyebab masalah dapat diidentifikasi beserta lokasi terjadinya, maka selanjutnya yang perlu diidentifikasi adalah personil-personil kunci baik yang langsung maupun yang tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya masalah tersebut. Identifikasi personil-personil kunci ini dapat dilakukan dengan mengacu pada bagan alir dokumen perusahaan serta dokumen deskripsi kerja (job description).

MEMAHAMI KERJA SISTEM
Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian. Bila di tahap perencanaan sudah pernah diadakan penelitian, sifatnya masih penelitian pendahuluan (preliminary survey). Sedangkan pada tahap analisis sistem, penelitiannya bersifat penelitian terinci (detailed survey).

Analis sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi dari sistem yang ada sebelum mencoba untuk menganalisis permasalahan, kelemahan dan kebutuhan pemakai sistem untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya. Sejumlah data perlu dikumpulkan, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada, yaitu wawancara, oberservasi, daftar pertanyaan dan pengambilan sampel.

Tugas analis system Dalam Memahami Kerja Sistem:

1. Menentukan Jenis Penelitian
Jenis penelitian perlu ditentukan untuk masing-masing titik keputusan yang akan diteliti. Jenis penelitian tergantung dari jenis data yang diperoleh, dapat berupa data tentang operasi sistem, data tentang perlengkapan sistem, pengendalian sistem, atau I/O yang digunakan oleh sistem.

2. Merencanakan Jadual Penelitian
Supaya penelitian dapat dilakukan secara efisien dan efektif, maka jadual penelitian harus direncanakan terlebih dahulu yang meliputi :
  1. Dimana penelitian akan dilakukan
  2. Apa dan siapa yang akan diteliti
  3. Siapa yang akan meneliti
  4. Kapan penelitian dilakukan

3. Membuat Penugasan Penelitian
Setelah rencana jadual penelitian dibuat, maka tugas dilanjutkan dengan menentukan tugas dari masing-masing anggota tim analis sistem, yang ditentukan oleh koordinator analis sistem melalui surat penugasan dengan menyertakan lampiran kegiatan penelitian yang harus dilakukan.

4. Membuat Agenda Wawancara
Sebelum wawancara dilakukan, waktu dan materi wawancara perludidiskusikan. Rencana ini dapat ditulis di agenda wawancara dan dibawa selama wawancara berlangsung. Tujuannya adalah supaya wawancara dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan tidak ada materi yang terlewatkan.

5. Mengumpulkan Hasil Penelitian
Fakta atau data yang diperoleh dari hasil penelitian harus dikumpulkan sebagai suatu dokumentasi sistem lama, yaitu :
  1. Waktu untuk melakukan suatu kegiatan
  2. Kesalahan melakukan kegiatan di sistem yang lama
  3. Pengambilan sampel
  4. Formulir dan laporan yang dihasilkan oleh sistem lama
  5. Elemen-elemen data
  6. Teknologi yang digunakan di sistem lama
  7. Kebutuhan informasi pemakai sistem / manajemen

MENGANALISIS HASIL
Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
1. Menganalisis Kelemahan Sistem
Penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan :
  1. Apa yang dikerjakan ?
  2. Bagaimana mengerjakannya ?
  3. Siapa yang mengerjakan
Menganalisis kelemahan sistem sebaliknya dilakukan untuk menjawab pertanyaan :
  1. Mengapa dikerjakan ?
  2. Perlukah dikerjakan ?
  3. Apakah telah dikerjakan dengan baik ?
Sasaran yang diinginkan oleh sistem yang baru ditentukan oleh kriteria penilaian sebagai berikut :
  1. Relevance,
  2. Capacity,
  3. Efficiency,
  4. Timeliness,
  5. Accessibility,
  6. Flexibility,
  7. Accuracy,
  8. Reliability,
  9. Security,
  10. Economy,
  11. Simplicity
Berdasarkan pertanyaan dan kriteria ini, selanjutnya analis system akan dapat melakukan analis dari hasil penelitian dengan baik untuk menemukan kelemahan dan permasalahan dari sistem yang ada.

2. Menganalisis Kebutuhan Informasi Pemakai / Manajemen
Tugas lain dari analis sistem yang diperlukan sehubungan dengan sasaran utama sistem informasi, yaitu menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi para pemakainya perlu dianalisis.

MEMBUAT LAPORAN HASIL ANALISIS
Laporan hasil analisis diserahkan ke Panitia Pengarah (Steering Committee) yang nantinya akan diteruskan ke manajemen. Pihak manajemen bersama-sama dengan panitia pengarah dan pemakai sistem akan mempelajari temuan-temuan dan analis yang telah dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam laporan ini.
Tujuan utama dari penyerahan laporan ini kepada manajemen adalah :
  1. Analisis telah selesai dilakukan
  2. Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen
  3. Meminta pendapat dan saran dari pihak manajemen
  4. Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya (dapat berupa meneruskan ke tahap disain sistem atau menghentikan proyek bila dipandang tidak layak lagi)
  5. Semua hasil yang didapat dari penelitian perlu dilampirkan pada laporan hasil analisis ini, sehingga manajemen dan user dapat memeriksa kembali kebenaran data yang telah diperoleh.

Sumber:
Analisis dan Disain Sistem Informasi, Jogiyanto HM, hal. 129.

http://seputarpengertian.blogspot.com/2014/04/seputar-pengertian-dan-langkah-langkah-Analisa-sistem.html

Perbedaan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi

Pengertian Teknologi Informasi dan Sistem Informasi

Pengertian Teknologi – Pengertian teknologi sesungguhnya berasal dari bahasa perancis yakni “la teknique” yang bisa disimpulkan dengan “semua sistem yang dikerjakan didalam usaha untuk mewujudkan suatu hal dengan rasional”. Di dalam perihal ini yang ditujukan dengan suatu hal tersebut barangkali berbentuk benda atau konsep, pembatasan langkah yakni dengan rasional yaitu penting sekali dipahami di sini sedemikian pembuatan atau pewujudan suatu hal tersebut bisa dikerjakan secara berulang ( repetisi ).
Teknologi di dalam arti ini bisa diketahui melalui barang-barang, benda-benda, atau alat-alat yang sukses dibikin oleh manusia untuk meringankan serta menggampangkan realisasi hidupnya di dalam dunia. Hal mana juga menunjukkan tentang bentuk dari karya cipta serta karya seni ( yunani techne ) manusia sebagai homo technicus. Dari sini muncullah arti “teknologi”, yang bermakna pengetahuan yang pelajari tentang “techne” manusia.
Namun pemahaman seperti itu baru menunjukkan satu sisi saja dari kandungan kata “teknologi”. teknologi sesungguhnya kian lebih sebatas penciptaan barang, benda atau alat dari manusia sebagai homo technicus atau homo faber. Teknologi apalagi sudah jadi satu sistem atau susunan didalam eksistensi manusia di dalam Dunia.
Teknologi bukan lagi sebatas sebagai satu hasil dari daya cipta yang ada di dalam kekuatan serta keunggulan manusia, namun apalagi ia sudah jadi satu “dayapencipta” yang berdiri di luar kekuatan manusia, yang pada gilirannya lantas membentuk serta menciptakan satu komunikasi manusia yang lain.
Teknologi juga penerapan keilmuan yang pelajari serta mengembangkan kekuatan dari satu rekayasa dengan langkah serta tehnik spesifik di dalam satu bidang. Teknologi adalah aplikasi pengetahuan serta engineering untuk mengembangkan mesin serta prosedur supaya memperluas serta melakukan perbaikan situasi manusia atau sekurang-kurangnya melakukan perbaikan efisiensi manusia pada beberapa aspek.
Sistem Informasi yaitu
sistem terintegrasi yang dapat menyediakan informasi yang berguna untuk penggunanya. Namun teknologi informasi yaitu hasil rekayasa manusia pada proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima hingga : lebih cepat, lebih luas sebarannya serta lebih lama penyimpanannya.
Perbedaan Sistem Informasi serta Teknologi Informasi
yaitu Sistem Informasi adalah sistem yang sediakan informasi untuk penggunanya. Kemudian Teknologi Informasi lebih kepada teknologi yang dipakai untuk mendukung seluruh aktivitas Sistem Informasi, Nah mungkin sederhananya seperti itu.


Sistem Informasi (SI)
adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi.

Teknologi Informasi
adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (software & hardware) yang digunakan untuk memproses atau menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi (Martin, 1999). Semua bidang membutuhkan teknologi informasi, baik hukum, ekonomi, perbankan, kesehatan, dll.
Kemudian, perbedaan antara Teknologi Informasi dengan Sistem Informasi yaitu Sistem informasi mencangkup seluruh sistem didalam perusahaan secara keseluruhan termasuk teknologi informasi,akuntansi, manajemen, dll di dalamnya, sedangkan teknologi informasi ada untuk membantu/menunjang kegiatan sistem informasi, diantaranya pembuatan hardware, software, network, database, dll.


a.    Jelaskan Perbedaan SIM dengan system Pemrosesan Transaksi dan Sistem Pendukung Keputusan !

Sistem informasi

Sistem Informasi (SI) [1] adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen.[2] Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.[3]
Ada yang membuat perbedaan yang jelas antara sistem informasi, dan komputer sistem TIK, dan proses bisnis. Sistem informasi yang berbeda dari teknologi informasi dalam sistem informasi biasanya terlihat seperti memiliki komponen TIK. Hal ini terutama berkaitan dengan tujuan pemanfaatan teknologi informasi. Sistem informasi juga berbeda dari proses bisnis. Sistem informasi membantu untuk mengontrol kinerja proses bisnis.[4]
Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau mesin melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem informasi adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi.[5]
Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan dengan sistem data di satu sisi dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem informasi adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Sistem informasi juga dapat dianggap sebagai bahasa semi formal yang mendukung manusia dalam pengambilan keputusan dan tindakan.
Sistem informasi merupakan fokus utama dari studi untuk disiplin sistem informasi dan organisasi informatika.[6]
Sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data dalam mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam organisasi.[7]
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. [8]
Sistem informasi  adalah kumpulandari  sub-sub  sistem baik phisik maupun non phisik yang  saling berhubungan  satu sama  lain dan bekerja  sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.

3  SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI


Sistem pemrosesan transaksi berasal dari istilah transaction processing system ( TPS ) adalah bentuk sistem informasi paling sederhana karena fungsinya adalah mencatat data, memproses data, dan menghasilkan informasi baku. Sistem pemrosesan transaksi ( SPT) selalu dimiliki oleh entitas ( perusahaan, organisasi, instansi pemerintah ).
   Dibandingkan dengan sistem informasi yang lain SPT memang lebih dibutuhkan perusahaan karena berfungsi merekam semua aktiva yang ada di dalam perusahaan dan berbagai kejadian yang ada di dalamnya. SPT dapat diselenggarakan secara manual dan komputerisasi. Namun dalam era sekarang ini tidak mungkin sebuah perusahaan tidak menggunakan komputer untuk mengolah data. Bila dijalankan dengan baik maka SPT akan memberikan manfaat besar bagi perusahaan.
Contoh:
Sebuah perusahaan jasa listrik daerah ( PLD ). Setiap bulan para pelanggan dikirimi tagihan pemakaian listrik masing – masing. Seorang pelanggan dapat membayarnya melalui berbagai cara yaitu melalui kantor – kantor PLD ( tidak harus kantor cabang tempat ia mendaftar ), melalui ATM, internet banking, sms banking yang sudah banyak disediakan para operator seluler.
Pelanggan juga tidak harus membayar persis jumlah tagihan yang diterimanya. Misalnya seorang pelanggan ditagih Rp 82.500 dia dapat saja membayar Rp 80.000 dulu atau Rp100.000 sekaligus, agar pihak PDL tidak bingung, karena bila pembayaran kurang sisanya akan ditambahkan pada tagihan bulan berikutnya dan bila pembayaran lebih akan dipotongkan pada bulan berikutnya.
Bila karena suatu hal pelanggan tidak membayar tagihan pada satu bulan, PLD tidak akan langsung mematikan aliran listriknya tetapi akan memeriksa dulu data pelanggan bersangkutan, bila pelanggan tersebut adalah pelanggan lama maka PLD akan menelfon untuk mengetahui apakah pelanggan tersebut memiliki masalah dan akan membantunya, begitupula bila ia pelanggan baru. Jadi dengan basis data yang baik, pelanggan akan mendapatkan pelayanan yang baik.

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi
Sistem pemrosesan transaksi sangat diperlukan oleh setiap perusahaan, orgsnisasi, instansi pemerintah, atau institusi apapun untuk mengolah data – data induk dan transaksi. Bila perusahaan dapat membangun sistem pemrosesan transaksi dengan baik, maka perusahaan juga dapat memanfaatkanya dengan baik juga.
SPT memeiliki karakteristik yaitu :
       SPT berfungsi mencatat data ke dalam basis data. Data yang dicatat meliputi data induk dan data transaksi. Data induk adalah data yang lengkap dan dapat berdiri sendiri, misalnya data pegawai, dat barang dagangan dan data pelanggan. Data transaksi adalah data yang digunakan untuk mencatat transaksi. Transaksi dalah berbagai perubahan atau peristiwa yang terjadi di perusahaan.
       SPT digunakan oleh para pemakai akhir ( end user ), yang terdiri dari operator ( misalnya kasir, teller bank dan resepsionis hotel ) atau para manajer pelaksana.
       SPT menyajikan informasi atau laporan yang bersifat baku atu standar tidak mengandung banyak variasi. Contoh : kasir hanya menyediakan nota penjualan yang terdiri dari secarik kertas, begitu juga dengan informasi yang dihasilkan oleh ATM.
       SPT diperlukan hampir setiap hari , karena dlam suatu perusahaan transaksi selalu terjadi dan setiap transaksi yang terjadi harus dicatat.
       SPT berguna untuk pembuatan keputusan yang terstruktur. keputusan yang terstruktur adalah keputusan yang timbul karena masalah yang sudah jelas dan jalan keluar juga jelas. Contoh: penjualan tiket pesawat, pelayanan bank melalui ATM, pencatatan tagihan telepon.
       SPT memerlukan perangkat input dan output yang sangat bervariasi mulai dari komputer, mesin ATM, telpon dan perankat lain yang dalam masa depan akan semakin bervariasi dan mudah dig SPTunakan.



4  Ketrampilan Yang Diperlukan Seorang Analis System
Untuk manjadi seorang profesinal sebagai system analyst harus memiliki pengetahuan dan keahlian sebagai berikut :
  1. Pengetahuan dan keterampilan teknologi komputer, bahasa pemograman dan teknik pengolahan data. Termasuk diantaranya keterampilan dalam menggunakan alat dan teknik untuk mengembangkan aplikasi software dan hardware, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa pemograman, dan sistem operasi.
  2. Pengetahuan tentang user atau bisnis secara umum. Seorang system analyst membutuhkan pengetahuan bisnis perusahaan, paling tidak secara umum, agar dapat berkomunikasi dengan user  yang akan menjalankan sistem ini. Pengetahuan bisnis yang sebaiknya dimiliki adalah pengetahuan mengenai akuntansi perusahaan, manajemen, marketing, personalia, company policies.
  3. Pengetahuan dan keterampilan mengenai metode kualitatif seperti linear programming, dynamic programming, simulasi dan lain sebagainya.
  4. Kemampuan menganalisa masalah dan memberikan solusi. System analyst umumnya akan menganalisa, memilah dan menguraikan masalah kompleks yang ditimbulkan oleh sistem yang dipakai perusahaan. Kemampuan ini penting untuk mendapatkan solusi masalah.
  5. Communication skills (verbal maupun tulisan) dan kemampuan untuk membina dan menjaga hubungan. Layaknya profesional, kemampuan komunikasi adalah keterampilan esensial untuk berhubungan dengan banyak pihak, terutama user, dalam menyampaikan presentasi, pembuatan laporan dan lain - lain.

BAB 3
ANALIS SISTEM DAN PROGRAMMER

 
Sistem analis adalah orang yang menganalisis sistem dengan mempelajari 
masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai serta 
mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan (lebih memahami aspek-aspek 
bisnis dan teknologi komputer).
Nama lainnya : system designer, business analyst, system consultant, system 
engineer, software engineer, sistem analyst programmer, information system 
engineer.
 
Programmer adalah orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi 
tertentu berdasarkan rancangan yang dibuat oleh system analis(lebih memahami 
teknologi komputer).
 

Tugas dan tanggung jawab :

 
Sistem analis :
a. Tanggungjawab analis sistem tidak hanya pada pembuatan program komputer 
   saja, tetapi pada sistem secara keseluruhan.
b. Pengetahuan analis sistem harus luas, tidak hanya pada teknologi komputer,
   tetapi juga pada bidang aplikasi yang ditanganinya. 
c. Pekerjaan analis sistem dalam pembuatan program terbatas pada pemecahan 
   masalah secara garis besar.
d. Pekerjaan analis sistem melibatkan hubungan banyak orang, tidak terbatas 
   pada sesama analis sistem,programer tetapi juga pemakai sistem dan manajer.
 
Programmer :
a. Tanggungjawab pemrogram terbatas pada pembuatan program komputer.
b. Pengetahuan programer cukup terbatas pada teknologi komputer, sistem 
   komputer, utilitas dan bahasa-bahasa program yang diperlukan.
c. Pekerjaan programer sifatnya teknis dan harus tepat dalam pembuatan 
   instruksi-instruksi program.
d. Pekerjaan programer tidak menyangkut hubungan dengan banyak orang,terbatas 
   pada sesama pemrogram dan analis sistem yang mempersiapkan rancang bangun 
   (spesifikasi) program.
 

Pengetahuan dan keahlian analis sistem

 
Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian yang khusus. Beberapa analis setuju bahwa pengetahuan-pengetahuan dan keahlian berikut sangat diperlukan bagi seorang analis sistem yang baik :
a. Pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan data, teknologi 
   komputer dan pemograman komputer 
   · Keahlian teknis yang harus dimiliki adalah termasuk keahlian dalam 
     penggunaan alat dan teknik untuk pengembangan perangkat lunak aplikasi 
     serta keahlian dalam menggunakan komputer.
   · Pengetahuan teknis yang harus dimiliki meliputi pengetahuan tentang 
     perangkat keras, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa komputer, 
     sistem operasi, utiliti, dan paket-paket perangkat lunak lainnya.
b. Pengetahuan tentang bisnis secara umum
   Aplikasi bisnis merupakan aplikasi yang sekarang paling banyak diterapkan,
   maka analis sistem harus mempunyai pengetahuan tentang ini. Pengetahuan 
   ini dibutuhkan supaya analis sistem dapat berkomunikasi dengan pemakai 
   sistem. Pengetahuan tentang bisnis ini meliputi akuntansi keuangan, 
   akuntansi biaya, akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen, 
   pemasaran produksi, manajemen personalia, keuangan, perilaku organisasi, 
   kebijaksanaan perusahaan dan aspek-aspek bisnis lainnya.
c. Pengetahuan tentang metode kuantitatip
   Dalam membangun model-model aplikasi, analis sistem banyak menggunakan 
   metode-metode kuantitatif seperti linier programming, dynamic programming,
   regresion, network, decision tree, trend, simulasi.
d. Ahli memecahkan masalah kompleks ke dalam masalah kecil
   Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk meletakkan permasalahan-
   permasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis, memecah-mecah masalah 
   tersebut ke dalam bagian-bagiannya, menganalisisnya dan kemudian harus 
   dapat merangkainya kembali menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi 
   permasalahan-permasalahan tersebut.
e. Ahli berkomunikasi dan membina hubungan
   Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan komunikasi baik 
   secara lisan maupun tertulis. Keahlian ini diperlukan di dalam wawancara, 
   presentasi, rapat dan pembuatan laporan-laporan.
f. Memahami metodologi pengembangan sistem informasi
   Manusia merupakan faktor yang kritis di dalam sistem dan watak manusia 
   satu dengan yang lainnya berbeda. Analis sistem yang kaku dalam membina 
   hubungan kerja dengan personil-personil lainnya yang terlibat, akan 
   membuat pekerjaannya menjadi tidak efektif. Apalagi bila analis sistem 
   tidak dapat membina hubungan yang baik dengan pemakai sistem, maka akan 
   tidak mendapat dukungan dari pemakai sistem atau manajemen dan 
   kecenderungan pemakai sistem akan mempersulitnya.
 

Team pengembangan sistem (I)

 
Dalam proyek pengembangan sistem yang kecil dan sederhana, kemungkinan hanya 
ada seorang analis sistem yang merangkap sebagai pemrogram (analis/pemrogram)
atau seorang programer yang merangkap sebagai analis sistem (pemrogram/analis).
Akan tetapi untuk proyek pengembangan sistem yang besar atau komplek, 
pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh sejumlah orang dalam bentuk tim. 
Anggota dari tim pengembangan sistem ini tergantung dari besar kecilnya 
ruang lingkup proyek yang akan ditangani. Tim ini secara umum dapat terdiri 
dari personil-personil sebagai berikut :
1. Manajer analis sitem (manage of systems analyst)
   Manajer analis sistem disebut juga sebagai koordinator proyek dan 
   mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :
   a. Sebagai ketua atau koordinator tim pengembangan sistem
   b. Mengarahkan, mengontrol dan mengatur anggota tim pengembangan sistem 
      lainnya.
   c. Membuat jadual pelaksanaan proyek pengembangan sistem yang akan 
      dilakukan.
   d. Bertanggungjawab dalam mendefinisikan masalah, studi kelayakan, disain 
      sistem dan penerapannya.
   e. Memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan sistem.
   f. Mewakili tim untuk berhubungan dengan pemakai sistem dalam hal 
      perundingan-perundingan dan pemberian-pemberian nasehat kepada 
      manajemen dan pemakai sistem.
   g. Membuat laporan-laporan kemajuan proyek (progress report).
   h. Mengkaji ulang dan memeriksa kembali hasil kerja dari tim.
2. Ketua analis sistem (lead systems analyst)
   Ketua analis sistem biasanya menjabat sebagai wakil dari manajer analis 
   sistem. Tugasnya adalah membantu tugas dari manajer analis sistem dan 
   mewakilinya bila manajer analis sistem berhalangan.
3. Analis sistem senior
   Analis sistem senior (senior systems analyst) merupakan analis sistem 
   yang sudah berpengalaman.
4. Analis sistem junior (junior systems analyst)
   Analisis sistem junior merupakan analis sistem yang belum berpengalaman 
   dan masih membutuhkan bimbingan-bimbingan dari analis sistem yang lebih 
   senior. Analis sistem junior ini sering juga disebut dengan analis sistem 
   yang masih dilatih (systems analyst trainee).
5. Programer aplikasi senior (senior applications programmer)
   Programer apliakasi senior merupakan pemrogram komputer yang sudah 
   berpengalaman dengan tugas merancang spesifikasi dari program aplikasi 
   dan mengkoordinasi kerja dari pemrogram lainnya. Pemrogram aplikasi 
   senior kadang-kadang juga disebut dengan pemrogram/analis.
6. Programmer aplikasi (application programmer)
   Programer aplikasi merupakan programer komputer yang cukup berpengalaman 
   dan dapat melakukan tugasnys tanpa harus dibimbing secara langsung lagi.
7. Programer aplikasi yunior (junior applications programmer)
   Programer aplikasi yunior merupakan pemrogram komputer yang belum 
   berpengalaman dan masih dibawah bimbingan langsung dari pemrogram yang 
   lebih senior. Programer aplikasi yunior biasanya hanya dilibatkan pada 
   pembuatan modul-modul program yang sederhana, seperti misalnya pembuatan 
   bentuk-bentuk I/O. Pemrogram aplikasi yunior ini sering juga disebut 
   dengan pemrogram aplikasi yang masih dilatih (applications programmer 
   trainee).
 

Team pengembangan sistem (II)

 
1. Pengguna Sistem 
   a. User
      Sebagai end-user (operator) dan user-manager yang mengawasi pekerjaan 
      end-user.
   b. Manajemen
      Memegang pernan penting dalam menyetujui rencana pengembangan sistem 
      dan penyediaan dana.
 
2. Perancang Sistem
   a. Project Coordinator
      Bertanggungjawab agar tim dapat bekerja secara harmonis dan optimal 
      serta mengontrol agar pelaksanaannya sesuai rencana.
   b. System Analyst & Design
      Personil yang memberikan solusi dan mendesain sistem baru.
   c. Programmer
      Personil yang membuat program berdasarkan rencangan dari sistem analis.
   d. Network Designer
      Bertanggungjawab terhadap desain jaringan, seperti LAN, MAN, WAN.
   e. Technician (Hardware)
      Personil yang menetapkan konfigurasi-konfigurasi hardware yang tepat 
      agar dapat bekerja secara optimal.
   f. Database Administrator
      Personil yang bertanggjawab terhadap suatu sistem database, mencakup 
      pola struktur data, integritas data, memberikan hak akses kepada user, 
      backup, recovery dan mengoptimalkan performa database.
   g. Documenter
      Personil yang membuat dokumentasi sistem, mencakup buku operasional 
      aplikasi, teknis dan sistem.
   h. Software Tester
      Personil yang menjamin bahwa program aplikasi yang dibuat programmer 
      sesuai spesifikasi.
   i. Graphic Designer
      Pesonil yang memiliki keahlian dalam mendesain untuk aplikasi berbasis 
      GUI (Graphic Interface).
 

Alat dan teknik pengembangan sistem

 
Terbagi atas :
1. Graphical tools 
   a. HIPO
   b. Data Flow Diagram (DFD)
   c. Structure Chart
   d. SADT
   e. Warnier/Orr
   f. Jakson's Diagram
 
2. Diagram Chart
   2.1  Activity Chart
        a. Systems Flowchart
        b. Program Flowchart (Program Logic Flowchart, Detailed Computer 
           Program Flowchart)
        c. Paperwork Flowchart / Form Flowchart
        d. Database Relationship Flowchart
        e. Process Flowchart
        f. Gantt Chart
   2.2  Layout Charting 
   2.3  Personal Relationship Charting
        a. Working Distribution Chart
        b. Organization Chart
 
3. Technique Public
   3.1  Teknik Manajemen Proyek (Penjadualan Proyek)
        a. CPM (Critical Path Method)
        b. PERT (Program Evalution and Review Technique)
   3.2  Fact Finding Technique (Mengumpulkan data dan menemukan fakta)
        a. Interview, Observation, Questionaires, Sampling
   3.3  Cost Effectiveness Analysis / Cost Benefit Analysis
   3.4  Inspection and Walkthrough
   3.5  Meeting
 
 

Daftar Pustaka

 
1. Davis, William S., Systems Analysis And Design : A Structured Approach, 
   Addison-Wesley Publishing Company, 1983.
2. HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan 
   Terstruktur, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
4. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems,
   Macmillan Publishing Company, New York, 1991.

http://kuliah.dinus.ac.id/ika/asi3.html