بِــــــسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيـــمِ
SELAMAT DATANG DI BLOG ZARMI SUKSES - TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

SELAMAT BAHAGIA

SELAMAT BERBAHAGIA

SELAMAT BERBAHAGIA

MENU

.

Radio Online Minang Cimbuak                Radio Online Minang Cimbuak

Kamis, 26 Maret 2015

MEMAHAMI MANAJEMEN KINERJA





Satu hal penting namun sering terlupakan dalam sebuah sistem kerja ataupun sistem pembelajaran adalah memahami dan memberdayakan feedback (umpan balik). Feedback, dalam sebuah sistem pembelajaran dapat  didefinisikan sebagai “informasi tentang hasil usaha”, yang dapat digambarkan seperti ini:

 


Feedback menjadi penting karena apa yang kita lakukan biasanya tidak langsung berhasil 100%, dan kita membutuhkan informasi bagaimana meningkatkan kualitas kerja kita sehingga mendekati hasil yang kita harapkan. Dalam sebuah organisasi feedback penting untuk dievaluasi untuk memperlihatkan sejauh mana kegiatan yang kita lakukan mendekati tujuan yang telah ditetapkan.



Untuk itulah sebuah organisasi membutuhkan manajemen kinerja untuk mengukur apa hasil kegiatan yang kita lakukan, bagaimana kualitasnya dengan tujuan yang telah ditetapkan, serta menentukan apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja tersebut sesuai tujuan organisasi.
Performance Management (Manajemen Kinerja) adalah suatu proses komunikasi, yang dilakukan dalam konteks kemitraan, antara seorang pekerja dengan atasannya yang melibatkan pengharapan dan pemahaman yang jelas akan:
  • Fungsi kerja yang diharapkan dari pekerja
  • Bagaimana hasil kerja individu memberikan sumbangan pada tujuan organisasi
  • Apa saja indikator sukses atau keberhasilan kerja dengan standar yang spesifik
  • Apa saja yang akan dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja
  • Bagaimana mengukur kinerja
  • Mengenali dan membereskan penghalang kinerja
Alat dan proses yang perlu ada dalam sebuah manajemen kinerja adalah:
  • Perencanaan Kinerja, termasuk di dalamnya perencanaan tujuan dan obyektif, baik berupa Strategic Directions Perusahaan, SOP maupun tujuan-tujuan pribadi pekerja
  • Komunikasi tentang performa dan kinerja yang berkelanjutan
  • Pengumpulan data, pengamatan dan dokumentasi
  • Pertemuan untuk membahas kinerja
  • Pelatihan untuk peningkatan kinerja
Untuk mendapatkan manajemen kinerja yang baik, hal-hal ini haruslah diperhatikan:
  • Standar dan pengharapan yang jelas, baik pada proses seleksi, penerimaan dan pelatihan pegawai
  • atasan yang mau berfungsi sebagai coach
  • atasan yang memberikan feedback seawal mungkin, dalam konteks yang jelas
  • memiliki bahasa dan pemahaman yang sama tentang standar kinerja dan tingkah laku kerja
  • feedback perlu dipahami sebagai peristiwa sehari-hari, seperti seorang atlit mendapatkan feedback saat bermain, atau aktor saat berakting
  • Sedapat mungkin feedback bersifat 2 arah
  • pelatihan dan pengembangan pekerja yang searah dengan standar yang diharapkan dan diukur