بِــــــسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيـــمِ
SELAMAT DATANG DI BLOG ZARMI SUKSES - TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

SELAMAT BAHAGIA

SELAMAT BERBAHAGIA

SELAMAT BERBAHAGIA

MENU

.

Radio Online Minang Cimbuak                Radio Online Minang Cimbuak

Rabu, 11 Maret 2015

PENGUKURAN GEJALA PUSAT

PENGUKURAN GEJALA PUSAT (MEAN-MODUS-MEDIAN)

Analisis deskriptif adalah analisis yang menggambarkan suatu data yang akan dibuat baik sendiri maupun secara kelompok. Tujuan analisis deskriptif adalah untuk membuat gambaran secara sistematis data yang factual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki atau diteliti.
1.      Rata-rata (Mean)
Rata-rata hitung atau disingkat dengan mean. Penggunaan rata-rata hitung untuk sampel bersimpul (X bar). Perhitungan mean dibagi dua yaitu mean data tunggal dan data kelompok.
a.      Mean Data Tunggal
Data yang dipakai untuk menghitung mean tunggal hanya sedikit jumlahnya, perhitungannya dengan cara menunjukkan semua nilai data dibagi banyaknnya data, dengan rumus:
X bar = ΣXi                    
                 n          

Keterangan
X bar        : Mean
Xi              : Jumlah Tiap Data
n                : Jumlah Data
Contoh:
Diketahui 6 pegawai Universitas Prof. Mustopo Beragama Jakarta mengikuti tes kenaikan pangkat mempunyai nilai masing-masing: 80, 70, 90, 50, 85, 60. Carilah nilai meannya!
Jawab:
asd
Jadi, nilai rata-rata keenam pegawai tersebut adalah 72,5
b.      Mean Data Kelompok
Apabila data yang sudah dikelompokkan dalam distribusi frekuensi, maka data tersebut akan berbaur sehingga keaslian data itu akan hilang bercampur dengan data lain menurut kelasnya, hanya dalam perhitungan mean kelompok diambil titik tengahnya yaitu setengah dari jumlah ujung bawah kelas dan ujung atas kelas untuk mewakili setiap kelas interval.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan data yang ada di setiap interval mempunyai nilai yang lebih besar atau lebih kecil dari titik tengah. Perhitungan data mean kelompok dapat dicari dengan rumus:
X bar = Σ(ti.fi)                            
                 Σfi

Keterangan
X bar        : Mean
ti                : Titik Tengah
fi                : Frekuensi
(ti.fi)          : Jumlah Frekuensi

Contoh:
Diketahui nilai ujian Pengantar Statistika Sosial Universitas Prof. Mustopo Beragama Jakarta angkatan 2007 yang diikuti oleh 70 peserta. Berapakah rata-rata kelompok nilai statistika tersebut? Data sebagai berikut:
Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Pengantar Statistika Sosial
           Universitas Prof. Mustopo Beragama Jakarta
Nilai Interval
Frekuensi (f)
60-64
2
65-69
6
70-74
15
75-79
20
80-84
16
85-89
7
90-94
4
Jumlah
70
Langkah-langkah menjawab:
-          Buatlah tabel dan susunlah data dengan menambah kolom.
No.
Nilai Interval
Titik Tengah (ti)
Frekuensi (fi)
Jumlah (ti.fi)
1.
60-64
62
2
124
2.
65-69
67
6
402
3.
70-74
72
15
1080
4.
75-79
77
20
1540
5.
80-84
82
16
1312
6.
85-89
87
7
609
7.
90-94
92
4
368
Jumlah
Fi = 70
(ti.fi) = 5435
-          Berilah notasi statistik angka yang sudah ada untuk memudahkan perhitungan fi = 70 dan (ti.fi) = 5435
-          Hitunglah nilai rata-rata dengan rumus:
asd2
Jadi, nilai rata-rata kelompok = 66,643
2.      Mode (Modus)
Mode atau disingkat dengan (Mo) ialah nilai dari data yang mempunyai frekuensi tertinggi baik data tunggal maupun data distribusi atau nilai yang sering muncul dalam kelompok data.
a.      Menghitung Mode Data Tunggal
Menghitung mode dengan data tunggal dilakukan sangat sederhana, yaitu dengan cara mencari nilai yang sering muncul di antara sebaran data. Ukuran ini sering dipakai untuk rata-rata data kualitatif.
Contoh:
Diketahui frekuensi kedatangan pelanggan dari Jakarta yang belanja di outlet Setia Budi Bandung tiap malam minggu per jam. Data diambil dari pukul 6.00 hingga pukul 15.00 sebagai berikut: 40; 60; 60; 65; 72; 60; 70; 60; 80; dan 90.
Jawab:
Nilai mode frekuensi kedatangan pelanggan dari Jakarta, yaitu pada nilai 60 karena muncul sebanyak 4 kali.
b.      Menghitung Mode Berdistribusi
Apabila kita sudah mengerti mode berbentuk tunggal tadi, maka kita akan lebih mudah memahami mode berbentuk distribusi. Dalam hal ini dapat dihitung dengan rumus:

Mo = Bb + P .      (F1)    
                          (F1 + F2)

Keterangan
Mo = Nilai Mode
Bb = Batas bawah kelas yang mengadung nilai mode
P1  = Panjang kelas nilai mode
F1 = Selisih antara frekuensi mode (f) dengan frekuensi sebelumnya (fsb)
F2 = Selisih antara frekuensi mode (f) dengan frekuensi sesudahnya (fsd)

Contoh:
Diketahi data distribusi frekuensi sebagai berikut:
Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Pengantar Statistika Sosial
          Universitas Prof. Mustopo Beragama Jakarta

Nilai Interval
Frekuensi (f)
60-64
2
65-69
6
70-74
15
75-79
20
80-84
16
85-89
7
90-94
4
Jumlah
f = 70

Tandailah (Bb, P, F1, dan F2) kemudian hitung modenya. Langkah-langkah menjawab
-          Carilah jumlah frekuensi (f) mode yang terbanyak dalam gugusan data yang mendekati rata-rata, yaitu 20. Nilai mode terletak di kelas interval ke-4.
-          Carilah batas bawah kelas mode (Bb). Bb = ½ (74 + 75) = 74,5
-          Hitunglah panjang kelas mode (P). P = 75 – 79 = 5
-          Carilah (F1), yaitu selisih antara frekuensi mode dengan frekuensi sebelumnya. F1 = f – fsb = 20 – 15 = 5
-          Carilah (F2), yaitu selisih antara frekuensi mode dengan frekuensi sesudahnya. F2 = f – fsd = 20 – 16 = 4
-          Hitung mode dengan rumus:
asd3
         
Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Pengantar Statistika Sosial
             Universitas Prof. Mustopo Berama Jakarta

No. Nilai Kelas Interval Frekuensi (f)
1. 60-64 2
2. 65-69 6
3. 70-74 15 => fsb
  => Bb = ½ (74 + 75) = 74,5 F1 = f – fsb = 20 – 15 = 5
4. 75-79 => P = 5 20 => f = 20
 
F2 = f – fsd = 20 – 16 = 4
5. 80-84 16 => fsd
6. 85-89 7
7. 90-94 4
Jumlah
f = 70

3.      Median
Median (Me) adalah nilai tengah dari gugusan data yang telah diurutkan (disusun) mulai dari data terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya. Median dibagi menjadi dua perhitungan, yaitu median data tunggal dan median data kelompok.
a.      Mencari Median Bentuk Data Tunggal
Mencari median data tunggal dengan cara mengurutkan data tersebut dari data terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya, kemudian posisi median dicari dengan rumus: Me = ½ (n = 1) dimana n = jumlah data.
Contoh: Data Ganjil
Diketahui data: 65; 70; 90; 40; 35; 45; 70; 80; dan 50. Langkah-langkah menjawab:
-          Urutkan data dari yang terkecil sampai data terbesar:
35; 40; 45; 50; 65; 70; 70; 80; 90
-          Carilah posisi median dengan rumus: Me = ½ (n = 1)
Me = ½ (9 + 1) = 5 (posisi pada data ke-5)
Jadi letak Me = 65
Contoh: Data Genap
Diketahui data: 50; 65; 70; 90; 40; 35; 45; 70; 80; dan 90. Langkah-langkah menjawab:
-          Urutkan data dari data terkecil sampai data terbesar:
35; 40; 45; 50; 50; 65; 70; 70; 80; 90
-          Carilah posisi median dengan rumus: Me = ½ (n = 1)
Me = ½ (10 + 1) = 5,5 (posisi pada data ke-5,5)
Jadi, posisi Me = ½ (50 + 65) = 57,5
b.      Mencari Median Data Kelompok
Mencari median data kelompok ini perlu dibuat susunan distribusi frekuensi terlebih dahulu dengan cara mengurutkan data dari yang terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya, kemudian menghitung Rentangan (R), Jumlah Kelas (K) dan Panjang Kelas Interval (P). Kemudian membuat distribusi frekuensi dilanjutkan mencari nilai mediannya dengan rumus:
Me = Bb + P . (1/2 . n – Jf)
                                   f

Keterangan
Me = Nilai Median
Bb = Batas Bawah Kelas Sebelum Nilai Median Akan Terletak
P    = Panjang Kelas Nilai Median
n    = Jumlah Data
f     = Banyaknya Frekuensi Kelas Median
Jf   = Jumlah dari semua frekuensi Kumulatif Sebelum Kelas Median

Contoh:
Diketahui distribusi frekuensi nilai ujian Pengantar Statistika Sosial Universitas Prof. Mustopo Beragama Jakarta yang diikuti 70 peserta, diperoleh data:
70 70 71 60 63 80 81 81 74 74 66 66 67 67 67 68 76 76
77 77 77 80 80 80 80 73 73 74 74 74 71 72 72 72 72 83
84 84 84 84 75 75 75 75 75 75 75 78 78 78 78 78 78 79
79 81 82 82 83 89 85 85 87 90 93 94 94 87 87 89

Langkah-langkah menjawab:
-          Urutkan data dari terkecil sampai terbesar.
60 63

















66 66 67 67 67 68













70 70 71 71 72 72 72 72 73 73 74 74 74 74 74




75 75 75 75 75 75 75 75 76 76 77 77 77 78 78 78 78 78 89 79
80 80 80 80 80 81 81 81 82 82 83 83 84 84 84 84



85 85 87 87 87 89 89












90 93 94 94















-          Hitung jarak atau rentangan (R)
R = data tertinggi – data terendah
R = 94 – 60 = 34
-          Hitung jumlah kelas (K) dengan Sturges
K = 1 + 3,3 log 70
K = 1 + 3,3 (1,845)
K = 1 + 6, 0885 = 7, 0887 = 7
-          Hitung panjang kelas interval (P)
asd4
-          Tentukan batas kelas interval dengan rumus:
(60 + 5) = 65 – 1 = 64
(65 + 5) = 70 – 1 = 69
(70 + 5) = 75 – 1 = 74
(75 + 5) = 80 – 1 = 79
(80 + 5) = 85 – 1 = 84
(85 + 5) = 90 – 1 = 89
(90 + 5) = 95 – 1 = 94
-          Buatlah tabel sementara dengan cara dihitung satu demi satu yang sesuai dengan urutan interval kelas.
Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Pengantar Statistika Sosial
          Universitas Prof. Mustopo Beragama Jakarta

Nilai
Rincian
Frekuensi (f)
60-64
II
2
65-69
IIIII   I
6
70-74
IIIII   IIIII   IIIII
15
75-79
IIIII   IIIII   IIIII   IIIII
20
80-84
IIIII   IIIII   IIIII   I
16
85-89
IIIII   II
7
90-94
IIII
4
Jumlah
f = 70
-          Jumlah nilai interval yang mengandung unsur median dengan rumus ½ n = ½ x 70 = 35. Jadi median diperkirakan terletak di kelas interval ke-4.
-          Cari batas bawah kelas median (Bb)
Bb = ½ (74 + 75) = 74,5 atau 74 + ½ = 74,5
-          Hitung panjang kelas median (P) => P = 75 – 79 = 5
-          Carilah jumlah frekuensi kelas median (f) => f = 20
-          Cari jumlah dari semua frekuensi kumulatif di bawah kelas median:
(Jf) => Jf = 2 + 6 + 15 = 23
-          Hitung nilai median dengan rumus:
asd5
Jadi, nilai median (Me) = 77,5

Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Pengantar Statistika Sosial
         Universitas Prof. Mustopo Beragama Jakarta

No. Nilai Interval Frekuensi (f)
1.
60-64
2
2.
65-69
6
3.
70-74 => Bb = 74 + ½ = 74,5
15
4.
75-79 => P = 5
20 => f = 20
5.
80-84
16
6.
85-89
7
7.
90-94
4
Jumlah
f = 70